POJOKSATU.id, LONDON- Dokter telah lama mengetahui menikah membantu orang tetap sehat. Para ahli berpikir bahwa orang dalam hubungan cinta lebih mungkin untuk makan sehat, minum obat teratur, dan pergi ke dokter jika sakit.
Para peneliti memeriksa 270 orang dengan diabetes tipe 2 berusia rata-rata 65 tahun, di antaranya menikah 180 orang, dan 90 tidak, dilansir laman Dailymail.
Mereka mengukur tinggi dan berat peserta, dihitung indeks massa tubuh serta kandungan lemak dari tubuh mereka. Dibandingkan dengan kelompok tak menikah, kelompok menikah 50 persen lebih kecil kemungkinan untuk gemuk.
Aston Medical School dan University of East Anglia menemukan bahwa orang yang sudah menikah lebih mungkin bertahan hidup dari serangan jantung. Peluang kelangsungan hidup naik 14 persen bagi yang menikah, dibandingkan yang tidak.
Sebelumnya para ahli mengatakan menikah dapat membantu menjaga berat badan. Sebagaimana sebuah studi dari orang-orang dengan diabetes tipe 2 mengungkapkan bahwa orang yang tidak menikah akan kelebihan berat badan dibandingkan yang menikah.
Para peneliti dari Yokohama City University menemukan pria menikah cenderung kurang menderita sindrom metabolik-kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas yang merusak pembuluh darah- ini tidak berlaku pada wanita.
(Sikah/Pojoksatu)
Para peneliti memeriksa 270 orang dengan diabetes tipe 2 berusia rata-rata 65 tahun, di antaranya menikah 180 orang, dan 90 tidak, dilansir laman Dailymail.
Aston Medical School dan University of East Anglia menemukan bahwa orang yang sudah menikah lebih mungkin bertahan hidup dari serangan jantung. Peluang kelangsungan hidup naik 14 persen bagi yang menikah, dibandingkan yang tidak.
Sebelumnya para ahli mengatakan menikah dapat membantu menjaga berat badan. Sebagaimana sebuah studi dari orang-orang dengan diabetes tipe 2 mengungkapkan bahwa orang yang tidak menikah akan kelebihan berat badan dibandingkan yang menikah.
Para peneliti dari Yokohama City University menemukan pria menikah cenderung kurang menderita sindrom metabolik-kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas yang merusak pembuluh darah- ini tidak berlaku pada wanita.
(Sikah/Pojoksatu)
18.06 | 0
komentar