Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

BI Medan Luncurkan Uang Kertas Rupiah Desain Baru

Written By admin on Jumat, 27 Desember 2013 | 16.05

BI Medan Luncurkan Uang Kertas Rupiah Desain Baru
MEDAN – Bank Indonesia (BI) meluncurkan sekaligus mensosalisasikan uang kertas rupiah pecahan Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000 dengan fitur pengaman baru. Uang baru ini diluncurkan untuk meningkatkan perlindungan dari upaya-upaya pemalsuan serta mengoptimalkan fungsi elemen desain agar lebih memudahkan masyarakat mengenali keaslian uang rupiah.
“Peluncuran desain baru ini mulai Senin 31 Oktober 2011 secara serentak di seluruh Indonesia. Dengan desain yang baru ini diharapkan masyarakat akan dapat lebih cepat mengenali keaslian uang rupiah dengan adanya penambahan unsur pengaman yang dapat dikenali tanpa menggunakan alat bantu,” kata Kepala Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Regional Sumut dan Aceh, Kahfi Zulkarnaen, di Gedung BI Medan, Jalan Balai Kota Medan, kemarin.
Diungkapkan Kahfi, peluncuran uang baru ini diharapkan pula dapat meningkatkan perlindungan dari upaya-upaya pemalsuan uang karena kemajuan dalam teknologi cetak. Secara nasional, BI menyiapkan 125,8 juta bilyet uang baru pecahan Rp 100.000 untuk disebarkan pada masyarakat. Bank sentral juga telah menyiapkan 7,6 juta bilyet uang kertas baru pecahan Rp 20.000 dan pecahan Rp 50.000 sebanyak 103,5 juta bilyet.
Dijelaskan Kahfi lagi, penyempurnaan desain uang baru secara visual bersifat minor dan bukan merupakan uang emisi baru. Perubahan ini untuk mengoptimalkan fungsi elemen desain atau up-grading pada masing-masing ketiga pecahan uang kertas.
“Pada desain baru ini, ada penambahan unsur pengaman rainbow printing di sebelah kanan gambar utama pada bagian depan uang berupa bidang berbentu segi empat yan memiliki efek berubah warna atau efek pelangi. Untuk pecahan Rp 20.000 berwarna hijau. Pecahan Rp 50.000 berwarna oranye dan pecahan Rp 100.000 berwarna merah,” ujarnya.
Uang pecahan baru ini juga dilengkapi dengan perubahan kode tuna netra (blind code) yang terletak di samping kiri gambar utama pada bagian depan uang. Untuk pecahan Rp 20.000 berupa dua buah empat persegi panjang yang semula tidak tidak kasat mata jadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba. Untuk pecahan Rp 50.000 berupa dua buah segitiga dan pecahan Rp 100.000 berupa dua buah lingkaran.
Khusus pada uang pecahan Rp  100.000, ada penambahan penulisan Dewan Perwakilan Daerah. Pada gambar utama di bagian belakang uang yang semula bertuliskan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah.
Menurut Kahfi, keputusan BI untuk meluncurkan uang pecahan baru memang didasari tingginya peredaran uang palsu saat ini di Indonesia.Data BI mencatatkan, hingga posisi Mei 2011, secara nasional penemuan uang palsu sebanyak 57.380 lembar.
“Dari angka tersebut, bank sentral menyimpulkan telah terjadi penurunan peredaran uang palsu menjadi hanya enam lembar dari satu juta bilyet uang asli periode yang sama di tahun 2010 yang sebanyak tujuh  lembar dari satu juta lembar uang beredar. Namun angka penurunan ini masih cukup kecil sehingga BI berupaya untuk terus mencari solusinya,” jelasnya.

[Hangat-News]

0 komentar:

Posting Komentar