Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Gawat, Di London, Batik Cirebon Dikira Kain dari Jepang!

Written By admin on Jumat, 07 Oktober 2011 | 09.10


PERANCANG busana asal London, Julien MacDonald, memukau para pengamat fashion yang hadir dalam rangkaian ajang London Fashion Week beberapa waktu lalu.

Koleksi rancangan Spring/Summer 2012 milik MacDonald memadukan unsur eklektik dan oriental lewat perkawinan warna-warna metalik dan motif bernuansa Asia. Salah satunya, motif batik Mega Mendung dari Cirebon.

MacDonald menggambarkan koleksinya kali ini sebagai ‘glamor-modernis’ dengan improvisasi nuansa futuristik yang dilebur dalam kasualitas mode minimalis.

Kesan minimalis tampil dalam beberapa busananya yang dirangkai dari kain batik bermotif mega mendung atau awan-awanan asal Cirebon. Motif naga yang muncul dalam batik mega mendung juga hadir dalam beberapa busana lainnya, memperkental nuansa etnik dalam koleksi MacDonald kali ini.

Sayangnya, tak banyak yang tahu jika bahan yang digunakan MacDonald merupakan kain batik.

Dalam laporannya, Style.com menggambarkan rancangan MacDonald ini sebagai kawin silang antara konsep futuristik dengan nuansa oriental Jepang. Kesan oriental khas Jepang ini digambarkan dengan motif naga yang muncul di sela-sela motif batik mega mendung dan hadir secara mandiri dalam sejumlah busana.

Padahal, dalam beberapa versi batik mega mendung asli Cirebon memang diselipi gambar naga, lengkap dengan sisik dan tubuh yang panjang melingkar. Kenyataan ini berbenturan dengan berbagai lukisan dan gambar khas Jepang yang acapkali disisipi motif naga.

Lalu apakah sang perancang paham kain yang digunakan merupakan batik khas Indonesia, bukan dari Jepang? MacDonald tak menjawab tegas, namun seperti inilah dia memaparkan konsep rancangannya, seperti dilansir Vogue UK.

“Saya ingin membawa mereka (para penggemar fashion) dalam perjalanan ke Asia. Saya tidak pernah pergi ke Cina atau Jepang, tapi saya di sanalah bagian dunia dimana perkembangan pasar mode tengan subur berkembang saat ini,” paparnya.













[Hangat-News]

0 komentar:

Posting Komentar