Mungkin ini tidak mengejutkan bagi kaum pria yang kebanyakan menghabiskan 80 persen lebih waktunya dibanding kaum perempuan untuk melihat konten pornografi di internet.
Feminis blogger Sady Doyle yang prihatin dengan peningkatan konsumsi mengatakan pornografi dapat mendorong perempuan untuk lebih tunduk pada keinginan pasangan mereka.
Doyle mengatakan kepada majalah New York Times: "Saya pikir kadang-kadang jauh lebih sulit bagi perempuan untuk mengatakan,"Saya bukan seperti itu,"atau "Tolong, saya tidak ingin melakukan itu, mari kita lakukan sesuatu yang lain," daripada mengatakan, "Tentu," "katanya.
"Meminta dari orang yang tidak berkeinginan, terutama jika itu adalah wanita, benar-benar mereproduksi banyak struktur yang sudah lama dan sarana penindasan bagi perempuan," ujarnya.
Sementara itu, Kritikus sosial dan aktivis politik serta penulis Naomi Wolf di blog CNN pekan ini berbicara tentang pornografi. Ia juga menerbitkan esai 'Mitos Porno' pada enam tahun lalu dan berpendapat bahwa terapis dan konselor seksual dalam penelitiannya telah menghubungkan peningkatan konsumsi pornografi di kalangan pria muda 'dengan peningkatan impotensi dan ejakulasi dini".
"Hipotesis di antara para ahli adalah pornografi semakin membuat pria kurang sensitif secara seksual," tulisnya.
Sebuah jajak pendapat terbaru, dilakukan oleh BBC One Newsbeat Radio yang bekerjasama dengan dokter dari Klinik Portman
Jajak pendapat itu melibatkan lebih dari 1.000 berusia 18 tahun sampai 24 tahun di Inggris, menemukan bahwa delapan dari sepuluh pria melihat gambar porno di internet dibandingkan dengan wanita yang hanya satu sepertiga. Dan pria menghabiskan rata-rata dua jam dalam seminggu menonton pornografi di internet, dibandingkan dengan wanita yang hanya 15 menit.
Sementara 61 persen mengatakan mereka lebih cenderung menunda kehidupan seks setelah menonton pornografi hanya 27 persen sedang-sedang saja dan 24 persen dari pengguna merasakan hal yang sama.
(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar