FACEBOOK kini menjadi situs jejaring sosial terbesar nomor satu di jagad maya, dan seorang peneliti berhasil menemukan rahasia di balik situs besutan Mark Zuckerburg ini.
Jonah Berger, seorang peneliti asal AS memaparkan, Facebook memanfaatkan kekuatan emosi manusia, seperti kebahagiaan, canda tawa, bahkan kemarahan.
Kekuatan emosi ini mampu meningkatkan kecenderungan para penggunanya untuk berbagi pikiran, bahkan bergosip, dengan orang lain melalui lintas maya.
“Jika suatu hal membuat Anda marah atau sedih, misalnya, Anda akan terdorong untuk membaginya dengan orang lain karena emosi Anda begitu menggebu-gebu,” tutur Berger pada Daily Mail pekan lalu.
Untuk membuktikan teorinya, ilmuwan asal University of Pennsylvania ini membuat sebuah riset yang melibatkan para mahasiswa pengguna Facebook.
Dalam percobaan pertama, 93 mahasiswa diberikan tontonan berupa video yang membuat perasaan mereka campur-aduk.
Rasa penasaran, terhibur, sedih, bahkan marah, berhasil dirasakan para responden. Kemudian mereka diberi tontonan kedua yang berisi konten netral, tanpa permainan emosi di dalamnya.
Setelah dilibatkan dalam percobaan ini, para mahasiswa diminta untuk memilih video mana yang membuat mereka lebih tertarik untuk membagi kisahnya pada orang lain.
Hasilnya, video pertama yang memainkan emosi para responden menjadi topik yang paling banyak di-share melalui akun Facebook para responden.
Berger menyimpulkan, keberadaan Facebook sanggup meningkatkan ketergantungan terhadap kebiasaan bergosip atau berbagi cerita –sebut saja curhat- mengenai hal-hal menarik yang dijumpai di sekeliling. Hal yang sama juga diaplikasikan pada jejaring sosial lain, seperti Twitter.
Berger menjelaskan, ada banyak hal yang menarik di Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya. Bagi institusi yang ingin memanfaatkan media era baru ini sebagai ajang promosi, diharapkan mampu memahami apa topik yang sedang “hits” di antara para pengguna.
(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar