Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Valerina Daniel: Cintai Lingkungan, Bikin Kompos Sendiri

Written By admin on Kamis, 16 Juni 2011 | 10.02

valerina-daniel-rere

Valerina Daniel (Rere/BI)

HARI ini menjadi hari istimewa bagi para pecinta lingkungan. 5 Juni merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan manusia terhadap lingkungan dan alam sekitar.

Apa saja yang harus dilakukan untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup?

Berikut cuplikan perbincangan kami bersama runner up Putri Indonesia 2005, Valerina Daniel, yang kini dikenal sebagai presenter berita Liputan 6 SCTV sekaligus Duta Lingkungan. Kami bertemu dia dalam ajang Pekan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan di Parkir Timur Senayan awal pekan lalu.

6 tahun menjadi Duta Lingkungan, apa saja pengalaman yang telah didapat?

Saya jadi lebih tahu tentang isu lingkungan, dan lebih berhati-hati dalam menjaga lingkungan. Selama ini isu lingkungan hidup hanya berhubungan dengan sampah, penghijauan, atau penanaman pohon.

Sebenarnya ada masalah-masalah lain yang tidak kita ketahui tapi berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya persoalan timbal dan merkuri. Kita harus berhati-hati karena itu juga dapat berdampak negatif pada lingkungan dan pada diri kita sendiri.

Apa yang sebaiknya dilakukan jika ada orang-orang yang tidak peduli pada lingkungan?

Suatu saat pernah ada orang buang sampah sembarangan di depan saya. Akhirnya saya ambil, kalau saya biarkan justru batin saya yang merasa berdosa karena saya membiarkan orang melakukan itu.

Kadang saya tegur orang yang begitu. Memang orang merasa, kok saya galak banget. Tapi selalu saya jelaskan apa akibatnya kalau kita buang sampah sembarangan.

Bagaimana cara menyadarkan masyarakat agar lebih peduli lingkungan?

Saya berharap lebih banyak lagi orang yang 'cuap-cuap' mengenai isu lingkungan, baik melalui seminar, dialog interaktif, ataupun mengangkat isu-isu seperti ini di media agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Karena saya juga wartawan, saya kadang mengusulkan untuk dilakukan investigasi ke lapangan. Tentang isu merkuri, misalnya, sehingga isunya tidak hanya sekedar wacana, tapi ada follow up di lapangan juga.

Itu dalam kapasitas saya sebagai jurnalis. Dalam kehidupan pribadi, saya berusaha menerapkan pada diri sendiri dulu sebelum saya berbicara ke orang lain.

Mendisiplinkan diri untuk menjaga lingkungan ada baiknya jika dimulai di rumah. Apa kebiasaan peduli lingkungan yang selalu ada di rumah?

Di rumah saya selalu memilah sampah. Kemudian sampah yang kita pilah, misalnya sampah plastik, kertas, kita salurkan ke orang yang bisa mendaur ulang, seperti pemulung.

Untuk sampah organik, kita gunakan metode 'Keranjang Takakura' untuk kita olah menjadi kompos. Pohon buah di rumah saya pupuk pakai kompos buatan sendiri, karena sebenarnya tidak sulit untuk memilah sampah dan membuat pupuk kompos sendiri.

Bagaimana caranya mendidik anak supaya peduli akan lingkungan?

Anak saya baru berumur 2 tahun, tapi saya sudah membiasakan dia untuk sadar lingkungan. Anak lebih mudah paham kalau kita mengajarkannya secara sharing, seperti membacakan buku.

Pelan-pelan anak sudah tahu tentang buang sampah, berkebun, cara menghemat energi. Kalau di kamar mandi saya suka ingatkan dia supaya jangan besar-besar buka kerannya.

Ada tips yang bisa dibagi untuk masyarakat yang ingin memulai gerakan cinta lingkungan?

Saya berharap masyarakat tidak menganggap isu lingkungan hidup sebagai sesuatu yang elitis, yang hanya dikategorikan dengan pohon, tanah ataupun air.

Tapi ternyata kehidupan sehari-hari kita pun merupakan bagian dari lingkungan hidup. Baik dari produk yang kita gunakan, apa yang kita konsumsi, itu semua merupakan bagian dari kajian lingkungan hidup.

Jadi mari kita sama-sama pelajari lagi isu lingkungan hidup sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan begitu saya harap kita dapat merubah gaya hidup kita supaya kita lebih ramah lingkungan.

(hangat-news)

0 komentar:

Posting Komentar