Mikael Tarsisius Hasan digendong ibunya. (Dok: Sun TV)
MAUMERE- Memiliki bayi yang sehat dan normal pasti menjadi dambaan setiap orangtua. Namun hal berbeda dialami Leonard Rifin dan Fransiska, warga RT 18/06, Kelurahan Waioti, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Pasangan muda ini mengaku sangat cemas dengan kondisi anak mereka, Mikael Tarsisius Hasan, lantaran lahir tanpa anus.
Fransiska dan Leonard berusaha mencari dana untuk operasi pembuatan lubang alternatif Mikael.
Kondisi bayi laki-laki berusia 1 bulan ini semakin menyedihkan. Setiap kali ingin buang air besar, Mikael akan menangis menahan rasa sakit. Tidak ada lubang untuk mengeluarkan kotorannya.
Fransiska, Rabu (15/6/2011) menuturkan, saat lahir di Rumah Sakit Umum TC Hiller, Maumere, pihak rumah sakit tidak memberitahukan kondisi fisik Mikael.
Ibu sang bocah baru mengetahui sehari setelah keluar dari rumah sakit. Saat itu wajah Mikael pucat disertai tangisan keras. Setelah diselidiki, mereka baru menyadari Mikael tidak memiliki anus.
Setelah itu, orangtua berusaha mencari biaya untuk operasi. Maklum Leonard sehari-hari hanya karyawan SPBU dengan penghasilan yang pas-pasan.
Bermodal Jamkesmas dan dana sekadarnya, Mikael dibawa ke rumah sakit di Ende untuk menjalani oparasi pembuatan lubang alternatif. Namun operasi itu tidak berpengaruh banyak bagi Mikael.
Fransiska khawatir kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan kejiwaan anaknya. Dia berharap buah hatinya dioperasi kembali sehingga dapat hidup normal. (Hangat-News)
0 komentar:
Posting Komentar