Dian yang sudah janda karena ditingal mati suami itu.bersedia dinikahi seteha mereka sekian lama berpacaran. Semua persiapan pernikahan pun disediakan pihak keluarga Dian, dan hanya menyerahkan mahar kawin uang tunai sebesar Rp 50.000. Sejumlah warga mengakui Ergi sejak kecil ia selalu berprilaku laki-laki ketika tinggal bersama orangtuanya di komplek Petojo bekas pabrik bekas es Petojo di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru. Sri sendiri bekerja di perusahaan tersebut sebelum pabrik es ini ditutup operasionalnya tahuan 1996 Kemudian kembali merantau ke Batam setelah tamat SMU.
Prilaku seperti kaum pria itu sudah ada sejak SMP. Saat itu Sri yang diniali anak baik, memang suka mirip laki-laki. Bahkan ketika teman-teman wanita memakai jilbab, dia sendiri malu sehingga hanya diletakkan di atas kepala. Ketika pulang sekolah ia langsung memakai celana panjang dan baju kemeja. Juga mengerjakan pekerjaan pria seperti menjadi tukang door smeer. Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Dra Armia Fahmi didampingi Wakapolres, Kompol A Azas Siagian dan Kasatreskri, AKP Imam Asfali SIK , kepada Serambinews.com, menjelaskan aksus ini sedang ditangani.(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar