DALAM polling Bintang beberapa waktu lalu, Super 9 Boyz (S9B) terpilih sebagai boy band paling potensial.
Dari sekitar 16.015 suara yang masuk, Muhammad Syalahuddin Al Pasha (Pasha), Nico Putra (Nico), Chris Ian Dwiryanto (Chris), Fauzi Firdaus Imam Mustaqim (Fauzi), Satrio Wibowo (Tyo), Kosta Rio Sokhifao Zebua (Rio), Afrizal Syah Putra (Putra), Kelvin Vincentius Kosasih (Pincen), Steven Wang (Steven) meraih sekitar 8.995 suara atau 56,2 persen dari total jumlah suara.
Kemenangan itu bisa dibilang mengejutkan. Maklum, dibanding boy band lain yang juga disertakan dalam polling itu, S9B muncul paling belakangan.
Boy band ini malah sama sekali belum pernah muncul di televisi. Jangankan tampil di layar gelas, video klip mereka pun bahkan belum pernah mengudara di stasiun televisi manapun. Video klip singel debut mereka, “ACDC”, masih dalam tahap proses pembuatan.
“Kami sendiri juga terkejut dengan hasil polling itu. Responsnya sangat luar biasa. Baru dua bulan kami terbentuk, tapi dukungan buat kami sangat besar terutama dari dunia maya,” ujar Rio.
S9B terbentuk 9 Maret 2011 lalu. Band ini terbentuk atas inisiatif perusahaan rekaman Nagaswara.
“Nagaswara bikin audisi boy band. Di situ kami disuruh bernyanyi dan dance. Sekitar satu bulan audisi, ditemukanlah 9 orang ini. Tadinya bernama Super Boyz. Tapi kemudian Pak Rahayu (Kertawiguna, pemilik Nagaswara-red) menambahkan angka 9. Jadilah Super 9 Boyz,” cerita Rio lagi.
Setelah beberapa kali latihan vokal dan dance, kesembilan cowok ini tampil di depan Rahayu. Dia puas dengan penampilan SB9. “Dia lalu meminta kami menyanyikan ulang lagu ‘Asereje’. Katanya, lagu itu cocok buat kami. Kebetulan juga Pak Rahayu memegang lisensi lagu itu untuk diterjemahkan,” tutur Rio lagi.
Sembari melakukan sesi rekaman “ACDC”, S9B mulai memperbanyak jam terbang. Mereka pernah beberapa kali tampil di acara yang digagas komunitas K-pop lovers. Bicara K-pop, semua personel S9B gandrung musik-musik Korea. Dalam biodata, kesembilannya menuliskan paling tidak satu nama penyanyi Korea dalam kolom penyanyi favorit.
Tujuh dari 9 personel itu menulis Super Junior sebagai artis favorit. Komposisi personel yang hampir seluruhnya pengagum Super Junior ini membuat mereka dekat dengan komunitas ELF -- sebutan untuk penggemar Super Junior.
Oleh komunitas ELF di sini, mereka pernah diminta tampil di gathering untuk memperingati ulang tahun dua personel Super Junior, Siwon dan Eunhyuk. “Selain pernah tampil di depan ELF, kami juga pernah tampil di acara Shawol (penggemar SHINee),” beber Rio lagi.
Kecintaan pada K-pop -- terutama Super Junior -- tak dipungkiri berpengaruh terhadap performa S9B. Aksi panggung dan gaya berpakaian mereka dianggap epigon Leeteuk dkk.
“Tapi kami kepengin kelak punya ciri khas sendiri. Misalnya, gaya dance mengadaptasi tarian lokal Indonesia. Atau misalnya pakai kostum yang ada ornamen batiknya,” lontar Steven.
Jangan salah, meski gandrung musik Korea, bukan berarti mereka tak bisa menyanyikan lagu di luar genre Korea. Mereka juga fasih menyanyikan tembang-tembang barat ataupun lokal.
Baru-baru ini S9B merilis singel “ACDC”. Musik lagu itu diambil dari lagu “Asereje” milik Las Ketchup. Liriknya menggunakan bahasa Indonesia yang ditulis oleh Rahayu.
Lantaran video klipnya belum rampung, lagu itu baru dimainkan di seputaran radio saja; itu pun masih tergolong sedikit radio yang memutarnya. Baru sebegitu saja, di dunia maya, penggemar yang mengikuti akun Facebook ataupun Twitter resmi S9B jumlahnya sudah ribuan orang.
Kemenangan mereka di polling Bintang -- yang salah satu mekanisme pemungutan suaranya lewat situs daring tabloidbintang.com -- jadi salah satu bukti banyaknya penggemar mereka di dunia maya.
Personel S9B sadar usia band yang masih amat muda membuat chemistry mereka belum padu benar. Di atas panggung masih kerap terjadi kesalahan gerak ataupun tarikan vokal yang keluar dari not seharusnya.
“Ketika kali pertama manggung, walaupun beberapa di antara kami sudah pernah tampil, mayoritas belum pernah naik panggung. Ada yang stres, ada yang enggak tahu cara memegang mic, ada yang fals, bahkan ada yang mukanya merah. Overall, sampai saat ini kami mengaku masih banyak kekurangan. Kalau di luar sana ada yang bilang kami jelek, ya faktanya memang begitu. S9B masih muda, masih kecil. Untuk bisa mengompakkan 9 orang ini dalam satu performa yang bagus tentunya butuh proses,” papar Rio, personel paling senior S9B yang pernah ikut kontes bakat Cilapop 2005.
0 komentar:
Posting Komentar