Meski masih dibintangi Leylarey Lasesne yang membintangi Akibat Pergaulan Bebas pertama yang rilis 2010 lalu, film ini tak punya kaitan benang merah kecuali film ini diproduseri orang sama, Firman Bintang. Sukses film pendahulu yang dikatakan ditonton 400 ribu penonton, rupanya menggoda sang produser untuk membuat sekuel--atau lebih tepatnya, meminjam judulnya untuk sebuah cerita baru.
Cerita baru apa? Nah, ini dia. Jika Anda mengikuti perkembangan dunia hiburan dengan intens, pasti sudah mafhum kalau film ini mengangkat kisah video mesum Ariel yang mengguncang jagad hiburan sepanjang tahun lalu.
Di filmnya dikisahkan ada sosok Denis (Keith Foo), seorang aktor playboy. Ia punya pacar Rasty (Leylarey) yang juga penyanyi terkenal. Tiba-tiba muncul video mesum Denis dengan Rasty plus satu video lagi Denis dengan Tiara (Lia Aulia), pemain film yang sudah punya suami tapi selingkuh dengan Denis.
Mudah ditebak kalau Denis mengingatkan kita pada sosok Ariel; Rasty adalah Luna Maya; dan Tiara adalah Cut Tari.
Sebetulnya, sah-sah saja sebuah film mengangkat kisah nyata jadi film. Apalagi film yang ini cuma malu-malu dengan menyebut "terinspirasi dari kisah nyata" dan semua karakternya dibikin beda kecuali tema besar kisahnya.
Selayaknya sebuah artikel di koran atau majalah, film ini ingin mengajak penontonnya pada kisah yang pernah terjadi pada suatu waktu.
Masalahnya, apakah ini saat yang tepat menceritakan kisah Ariel di film?
Persoalan besar film ini buat saya adalah, apa yang membuat penonton merasa perlu disuguhkan kisah yang sudah mereka hapal ceritanya dari awal dan diikuti setiap jengkalnya kurang dari setahun lalu. Bukankah ingatan orang pada kisah itu masih melekat lengket? Apa ini yang hendak disasar produsernya?
Sesungguhnya, kisah video Ariel memang sangat layak difilmkan. Di situ ada drama, pengkhianatan, suspens, seks, dan juga cerita cinta. Namun, mengingatkan lagi kisahnya saat penonton masih ingat betul ceritanya rasanya kurang tepat.
Di Hollywood sana banyak pengalaman film-film soal perang Irak--meski menang Oscar sekalipun semacam The Hurt Locker--diemohi penonton. Alasannya, penonton sudah disuguhi cerita perang Irak saban hari lewat berita TV. Buat apa lagi mereka mengeluarkan jerih payah merogoh kocek untuk ke bioskop.
Lantas, apa film soal video Ariel ini akan dibanjiri penggemar Ariel dan Luna Maya?
Harap diketahui, peristiwa video mesum Ariel ini sangat menyakiti penggemar Ariel dan Luna. Buat mereka, posisi Ariel dan Luna dalam peristiwa tersebut adalah korban. Kekaguman fans pada Ariel dan Luna tak luntur oleh peristiwa itu, malah mereka makin solid dan kerap menyuarakan "Free Ariel" baik saat berdemo di pengadilan maupun lewat situs jejaring sosial.
Membuat film soal video itu, buat fans Ariel dan Luna, diartikan sebagai tindakan mengorek luka yang belum sembuh. Buat mereka, film macam ini dianggap sebagai upaya mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Maka dari itu, film ini pasti diemohi pengemar Ariel dan Luna.
Jika demikian adanya, pada siapa film ini ditujukan? Ah, mungkin bagi Anda yang tergoda dengan judulnya; atau Anda yang tak tahu harus nonton apa lagi karena film-film Hollywood musim panas absen tahun ini.***
(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar