Lirik demi lirik dari puisi “Penghujung Musim Penghujan” karya Sitok Srengenge membuka konser Komposisi Delapan Cinta, Jumat (3/5) lalu.
Duo musisi jempolan Indonesia, Dian HP dan Ubiet bekerja sama dengan Artswara Production menyajikan perkawinan antara puisi dan lagu penuh aroma cinta.
Delapan lagu, plus dua encore, menyemarakkan hall Nusa Indah Teater, Balai Kartini.
Seluruh lagu yang ditampilkan merupakan hasil rekonstruksi dari bait-bait puisi karya Sitok Srengenge dan Nirwan Dewanto.
Jangan sebut konser ini sebagai musikalisasi puisi, karena kedua penggagasnya lebih klop menyebutnya sebagai artsong.
“Walau kami tidak ingin mengotak-ngotakkan musik, tapi kami menyebutnya artsong. Sastra makin banyak dijadikan lirik dan lirik di musik akan banyak yang berubah,” tutur Dian yang juga menggarap pementasan Ali Topan The Musical beberapa waktu lalu.
Dian dan Ubiet memilih tema cinta yang nampak lazim dan biasa saja dalam berbagai nyanyian, namun keduanya memetik nuansa percintaan dengan berbagai wujud dan sudut pandang.
Untuk menggubah puisi-puisi karya Sitok dan Nirwan, Dian menyesuaikannya dengan karakter suara dan gaya bernyanyi Ubiet yang acapkali menampilkan cengkok-cengkok etnik.
Sebagian besar lagu yang dibawakan didominasi tempo-tempo lambat dan cenderung noir, gelap pekat.
Di lagu kedelapan, sebelum Dian dan Ubiet menghilang di balik panggung dan tampil kembali membawakan encore, keduanya membawakan Kuintet, sebuah aransemen dengan tempo menghentak dan sarat nuansa waltz.
Di akhir konser, para penonton dikejutkan dengan lengkingan suara Titi DJ yang hadir membawakan lagu Selamat Ulang Tahun.Rupanya hari itu ulang tahun Ari Tulang, sahabat kedua penampil sekaligus bagian dari Artswara. Koreografer handal ini nampak terharu menerima kejutan dari sahabat-sahabatnya.
(renny-hangat-news)
Foto-foto: Renny-hangat-news
0 komentar:
Posting Komentar