Program Tol Laut adalah program yang terintegrasi, bukan hanya pembangunan pelabuhan saja, tapi skup-nya amat luas, mulai dari membangun jaringan rel kereta, menyiapkan armada angkatan truk dan bus, juga percepatan wilayah yang bisa dijadikan industri, jadi ini persoalan mulai dari titik pesisir sampai mendalam ke daratan.
Sementara pengembangan industri juga harus bertanggungjawab terhadap lingkungan, menghidupkan ekonomi secara organik di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa tumbuh dalam ekonomi yang sehat, mobilitas tinggi dan mampu mengembangkan kualitas hidupnya.
Kepadatan penduduk di Jawa akan dipecahkan bila wilayah-wilayah kantung
ekonomi dibangun secara merata di luar Jawa terutama wilayah Indonesia
timur. Pusat-pusat dagang dibangun, pertanian diperluas
diversifikasinya, perikanan ditingkatkan penghasilannya dan
pelabuhan-pelabuhan ramai lalu lintas kontainer berisi barang-barang
bisa disebar secara merata sehingga pasar-pasar hidup, ekonomi berputar
cepat.
Percepatan ekonomi bangsa kita harus dialektis dengan irama percepatan ekonomi internasional, baik di kawasan ASEAN atau lebih luas lagi seperti Asia Pasifik dan Ekonomi Dunia. Agenda Tol Laut adalah jawaban pertama percepatan pertumbuhan itu.
Dalam diplomasi dunia internasional saya mengungkapkan hal ini, konflik-konflik antar negara di kawasan akan selesai dengan sendirinya bila ada semangat saling pengertian, semangat untuk saling menguntungkan di antara negara-negara. Dan kita bisa hidup dengan bahasa Ko-Eksistensi, saling mengakui dan menghormati keberadaan masing-masing dalam pergaulan dunia internasional.
[Hangat-News]
Percepatan ekonomi bangsa kita harus dialektis dengan irama percepatan ekonomi internasional, baik di kawasan ASEAN atau lebih luas lagi seperti Asia Pasifik dan Ekonomi Dunia. Agenda Tol Laut adalah jawaban pertama percepatan pertumbuhan itu.
Dalam diplomasi dunia internasional saya mengungkapkan hal ini, konflik-konflik antar negara di kawasan akan selesai dengan sendirinya bila ada semangat saling pengertian, semangat untuk saling menguntungkan di antara negara-negara. Dan kita bisa hidup dengan bahasa Ko-Eksistensi, saling mengakui dan menghormati keberadaan masing-masing dalam pergaulan dunia internasional.
[Hangat-News]
0 komentar:
Posting Komentar