Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Kemendikbud: Jawaban siswa di PR Matematika tidak salah

Written By admin on Rabu, 24 September 2014 | 16.53

Hangat-News.com - Pekerjaan Rumah Tangga Eh salah Pekerjaan Rumah (PR) Matematika, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar di wilayah Semarang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Sebabnya, guru sekolah memberikan tanda merah yang berarti pekerjaan si anak salah.

Dalam tugas yang diberikan, si anak di minta menjumlah angka. Setelah dikerjakan dengan bantuan sang kakak, bukannya mendapat nilai seratus malah 20 karena penempatan angka hasil penjumlahan dinilai salah.

Kasus ini menjadi perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dijelaskan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, dalam penerapan Kurikulum 2013 ada dua aspek penting yang menjadi penilaian guru pada murid. Yakni aspek kemampuan dan penalaran.

"Dalam penalaran ini yang dipesankan, siswa diminta membuat jawaban untuk mencari pemecahan masalah tidak hanya satu jawaban," kata Ibnu saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/9).

Dalam kasus siswa kelas 2 di atas, guru memberikan soal 4+4+4+4+4+4=x=... Dalam hal itu, siswa berhak menjawab sesuai penalarannya yang dia rasa mendekati jawaban yang dimaksud.


"Nah dalam kasus itu, bisa saja si siswa memberikan jawaban sesuai penalarannya, yaitu 4x6 atau 6x4. Itu enggak salah, karena dalam penalaran enggak harus memberikan satu jawaban. Jika dia penalarannya mengasosiasikan 4x6 bisa benar, 6x4 juga benar," jelasnya.

Dia menyayangkan perbuatan si guru yang langsung menyalahkan hasil kerja si anak. Ditambahkannya, seharusnya guru tidak memaksakan hasil kerja anak seperti yang dia inginkan.

"Seharusnya tidak terjadi itu, tidak musim lagi guru yang tidak sesuai dengan pikirannya lalu dianggap salah. Itukan nalar dia, harusnya penalarannya dihargai gurunya, selama masih masuk nalar boleh dong, kecuali hasilnya menjadi kurang," kritik Ibnu.

Dia mencontohkan, misalnya ada kawat sepanjang 20 cm. Si guru memerintahkan siswa membentuk persegi.

"Nah terserah siswa membuat ukurannya seperti apa. Enggak harus 4cmx20cm, bisa 2cmx10cm," jelasnya.

[Hangat-News]

0 komentar:

Posting Komentar