Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

5 Langkah Ajarkan Anak Meminta Maaf

Written By admin on Rabu, 11 April 2012 | 18.55


MENGAJARKAN anak untuk meminta maaf sama dengan mengajarkan tanggung jawab sejak dini.

Berani mengakui kesalahan membuat si kecil tumbuh menjadi sosok yang pemberani dan bertanggung jawab.

Berikut ini beberapa cara untuk melatih anak agar berani meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

1. Beri contoh

Orang tua merupakan guru pertama bagi anak. Apa yang dilakukan orang tua menjadi standar perilaku bagi si kecil. Sebelum Anda mengajarkan bagaimana caranya meminta maaf, pastikan Anda juga tidak sungkan meminta maaf setiap kali melakukan kesalahan.

2. Ajarkan tentang kebaikan dan keburukan


Mengajarkan si kecil untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dapat membuatnya menyadari apakah perilakunya sudah cukup baik atau merugikan orang lain. Jika si kecil menyadari perbuatannya salah, dia akan segera meminta maaf tanpa perlu disuruh.

3. Ajarkan arti maaf

Ajarkan pentingnya meminta maaf, juga mengapa anak harus meminta maaf jika melakukan kesalahan. Tanamkan pemikiran bahwa jika tidak meminta maaf, orang lain akan merasa tersinggung atau sakit hati dengan kesalahan yang dilakukan.

4. Bimbing anak untuk meminta maaf

Jika anak masih malu-malu untuk meminta maaf, temani dan bimbing anak untuk menyampaikan permintaan maaf lewat kata-kata yang baik. Namun cukup temani saja dan bimbing anak untuk meminta maaf, bukan memaksanya.

5. Gunakan teknik “I Statement”

Agar anak mau mengakui kesalahannya, gunakan metode “I Statement”. Dalam metode ini, biasakan untuk menggunakan kata “saya”. Misalnya, jika Anda melihat jejak kaki kucing peliharaan mengotori lantai ruang tamu, kemudian anak berkata, “kucingnya masuk, terus bikin lantainya kotor.” Anda tahu, pasti si kecil yang membiarkan kucingnya masuk. Dengan metode “I Statement”, kalimat ini akan berubah menjadi, “aku memasukkan kucingnya, jadi lantainya kotor”, sehingga anak akan mengakui kesalahannya.


dari Berbagai Sumber

[Hangat-News]

0 komentar:

Posting Komentar