Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Citra Kirana-Natasha Rizki, Sama-sama Bodoh Soal Cowok

Written By admin on Sabtu, 14 Januari 2012 | 08.06


CITRA Kirana (17) dan Natasha Rizki (18), dua artis remaja yang kebintangannya tengah berpendar terang.

Keduanya berteman baik sejak duduk di bangku SMA Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan. Ciki, sapaan akrab Citra, cantik feminin. Kulitnya putih bersih dan badannya bongsor.

Gaya Chaca, panggilan Natasha, agak tomboi. Bicaranya ceplas-ceplos. Ciki suka cowok yang dewasa sementara Chaca suka cowok yang sepantaran. Keduanya sama-sama bermobil Nissan Livina warna putih. Kelak, mereka bermimpi dipasangkan dalam sebuah judul sinetron atau film.

Tidak punya teman di sekolah

Ketika baru berkenalan, Ciki melihat Chaca cewek yang sombong. Sedangkan Chaca menilai Ciki sangat lugu. “Kelas 1 SMA, walaupun sekelas, kami enggak pernah ngobrol karena enggak dekat. Duduknya pun berjauhan,” buka Ciki diiyakan Chaca.

“Kami memang enggak dekat. Dia pendiam banget. Senyum saja bisa dihitung, hehehe,” seloroh Chaca terkekeh.

Duduk di bangku kelas 2 mereka mulai dekat. Ke mana-mana selalu berdua. Enggak mau gabung dengan teman-teman lainnya.

“Dibilang enggak punya teman, memang enggak punya sih. Sampai sering banget diomongin sama anak-anak lain. Itu yang bikin kami malas gabung dengan anak-anak lain,” kata Ciki.

Di kelas 3 lebih dekat lagi. Keduanya makin paham karakter satu sama lain.

Kesamaan nasib semakin mendekatkan mereka. “Aku sama Ciki itu senasib. Kami dulunya sering ikut kasting-kasting. Makanya kami saling tahu perjalanan karier kami masing-masing,” tambah Chaca. Urusan karier, Ciki seperti diakui Chacha lebih dulu bersinar dibanding dirinya.

“Jeleknya, aku itu sudah menyerah duluan sebelum bertanding. Kalau ikut kasting aku pesimis,” kata Chacha, bontot dari lima bersaudara pasangan Dasmir Makmur dan Elmawita.

“Dia suka marah-marah kalau ada kasting. Dia sering merasa enggak bakal lolos kasting,” ujar Ciki.

Untungnya Ciki selalu menyemangati Chaca. “Aku terus memotivasi dia untuk terus mencoba. Jangan cepat menyerah,” tandas Ciki.

Disemangati, Chaca tetap melempem. Ia tetap merasa tidak akan sukses.

“Sebenarnya ada cerita lucu. Agak memalukan jug sih. Jadi, waktu kelas 2 Ciki sudah bisa beli mobil sendiri. Terus aku tanya dia: ‘Cit, kok sampai sekarang gue belum bisa beli mobil juga ya?’ Kata dia, ‘sabar saja, semua ada waktunya,’” Chaca berusaha membesarkan hatinya sendiri. Kebingungan Chaca semakin bertambah setelah mengetahui Ciki ganti mobil saat duduk di kelas 3 SMA. “Kok gue belum juga ya?” tanya Chaca kepada Ciki. Lagi, Ciki mengingatkan Chacha untuk terus bersabar. “Selalu tuh dia ngomong begitu,” sergah Chaca.

Kelas 3 SMU Chaca mulai membetot perhatian dalam serial Cinta Cenat Cenut (CCC) yang juga dibintangi SM*SH. Yakin, dari honor CCC, Chaca bisa beli mobil. Ternyata tidak juga. Sampai lulus SMU niat membeli mobil tetap tak kesampaian.

“Aku sudah nyerah deh. Cuma Citra bilang lagi: ‘semangat, Cha. Jangan menyerah,’” Chaca selalu mengingat pesan Ciki.

Barulah tahun 2011 lalu Chaca bisa membeli mobil hasil dari honor main sinetron Kupinang Kau Dengan Bismillah (KKDB). “Akhirnya beli juga pas aku baru lulus SMA,” tandasnya.

“Tadinya aku bingung mau beli mobil apa. Lalu, Citra menyarankan beli mobil seperti punya dia saja. Akhirnya terbeli juga. Citra memang selalu dukung aku,” bilang penyuka warna hitam dan putih ini.

Itulah gunanya sahabat. Di saat sahabatnya lemah, kurang bergairah, harus ada yang mendukung dan menguatkan. “Soalnya aku tahu benar bagaimana sifat Chaca dan aku yakin Chaca pasti bisa. Kalau dia pesimis terus, impiannya enggak akan tercapai. Untungnya dia enggak pernah kelihatan depresi. Dia selalu usaha terus kok sampai sekarang,” Ciki selalu memberikan dukungan positif pada Chaca.

Kejutan yang menyebalkan

Sering, hubungan keduanya tidak harmonis. “Citra paling sering ngambek tuh. Aku enggak,” tunjuk Chaca. “Habis dia kalau ngomong asal ceplos saja,” Ciki menimpali seolah tidak terima.

“Dia memang pendiam. Cuma sekalinya ngomong, kata-katanya sangat menusuk,” Chaca menuding. “Chaca itu enggak bisa diam. Lebih bawel dari aku. Ya imbanglah kami,” potong Ciki lagi. Kompak, keduanya menyatakan, “kami kalau ngambek enggak lama. Tiga hari juga sudah baikan.” Contoh terakhir dua tahun lalu saat ulang tahun Ciki.

Cerita Chaca, dirinya kala itu pura-pura tidak ingat ulang tahun Ciki. “Aku merasa banget dikerjain dia, karena tiba-tiba dia diam banget dan menjauhi aku. Ternyata kata mama, aku dikerjain Chaca. Sebal banget. Besoknya pas masuk kelas, dia sudah menyiapkan kue buat aku,” kenang Ciki.

“Aku ngerjain dia memang parah sih. Kala itu aku sama sekali enggak ngomong. Biasanya pulang ikut dia, hari itu aku pulang sendiri. Dia merasa sih dicuekin, hahaha,” Chaca mengaku puas. T

erlihat, keduanya punya perbedaan mencolok. Jika Ciki berdandan cantik feminin, Chaca cantik agak tomboi.

“Sebenarnya enggak tomboi. Cuma kadang ada saatnya aku benar-benar cuek. Tapi aku enggak bisa kayak Citra yang feminin dari atas sampai bawah,” kelit Chaca.

Urusan cowok, Ciki dan Chaca punya selera berbeda. Ciki menyukai cowok yang lebih dewasa, mapan, dan bisa ngemong. Sedangkan Chaca lebih menyukai cowok yang seumuran. Katanya, lebih nyambung. “Makanya kami sama sekali enggak pernah suka cowok yang sama. Tipe kami masing-masing beda,” tegas Chaca.

Ciki sendiri sampai sekarang masih menjalin kasih dengan pesinetron Andrew Andika. Chaca masih jomblo. “Sebenarnya aku sama dia sama-sama bego, sama-sama bloon soal cowok. Dibegoin cowok mau saja, hahaha,” beber Chaca dibenarkan Ciki sambil tertawa lebar.

Sibuk syuting, keduanya tidak putus komunikasi. Ciki syuting sinetron Dewa. Chaca syuting promo sinetron barunya. Sahabat menurut Chaca tidak harus berjumpa setiap hari. Bosan juga.

“Pernah kami syuting di 1 lokasi di Persari. Aku syuting Putri Yang Ditukar (PYD), Chaca Kupinang Kau Dengan Bismillah (KKDB). Sering ketemu deh di situ,” jelas Ciki.

Kendati sudah sama-sama klop, mereka saling terbuka untuk memberi atau menerima kritikan dan masukan, yang tentunya bisa sangat berguna buat kelangsungan persahabatan mereka.

“Dia keras kepala banget. Susah dibilangin. Capek juga ngasih tahu dia. Semoga dia bisa berubah,” masukan Ciki untuk Chaca.

“Kalau aku sih semuanya, hahaha. Dia plin-plan dan keras kepala juga. Sebenarnya sifat aku dan dia sama saja sih,” aku Chaca.

Melihat karier Chaca yang sudah mulai menanjak, Ciki senang sekaligus bangga.

“Dari dulu dia pengin banget main stripping dan dapat peran utama. Akhirnya kesampaian juga di KKDB. Orang-orang juga sudah mulai kenal dia,” Ciki mengungkapkan.

Dibutuhkan jam terbang lebih banyak lagi buat Chaca agar kualitas aktingnya mumpuni. Chaca harus berani menerima peran-peran di luar mainstream. Pun begitu dengan Ciki. Jika selama ini ia langganan peran antagonis, mungkin nanti bisa mencoba peran lain.

“Kami malah membayangkan suatu saat nanti bisa main bareng. Dulu di SMA kami sering menghayal main film bareng. Dia jadi kakak aku yang feminin. Sedang aku yang bandel. Mudah-mudahan setelah baca ini ada produser yang berminat, hehehe,” harap Chaca diamini Ciki.

[Hangat-News]

0 komentar:

Posting Komentar