Hangat-News, Denpasar: Pesta pergelaran seni dan budaya selalu ada di Pulau Dewata. Kali ini ada pentas drama dan tari kathakali yakni kombinasi dari seni sastra, lukis, musik, akting, topeng dan tentu saja tari. Seni dari India selatan yang berasal dari kota Kerala ini sudah ada sejak abad ke-17.
Dalam pentas ini, penonton tak hanya disuguhi keindahan musik klasik India, gerak dan tari saja tapi juga kostum yang menawan meski terkesan rumit namun unik. Selama pementasan kathakali, para pemain sama sekali tidak berbicara. Komunikasi dilakukan dengan ekspresi wajah dan gerakan tangan yang disebut dengan mudra.
Neeta Malhotra yang menyelenggarakan pentas ini mengatakan cerita yang digelar kali ini berjudul Duryodana Vadham diadopsi dari cerita epik Mahabrata. Kisah tentang Krisna yang mencoba membujuk Duryudana dan adiknya Dursasana agar mengembalikan Negeri Astina kepada Pandawa yang sedang berjuang di hutan. Tapi bujukan itu Krisna tidak menggoyahkan Duryudana dan Dursasana. Akibatnya, perang besar terjadi. Itulah yang kemudian dikenal dengan perang Bharatayudha antara Pendawa melawan Kurawa.
Pertunjukan kathakali digelar di sebuah rumah makan India di sebuah kawasan di Kuta, Bali.
[hangat-news]
0 komentar:
Posting Komentar