Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Shopping, Obat Stress Paling Ampuh

Written By admin on Kamis, 23 Juni 2011 | 07.50



SAAT Anda dilanda bad mood, apa yang Anda lakukan?

Makan dalam porsi banyak, tidur seharian, atau belanja?

Percayakah Anda, di antara ketiga kegiatan itu, belanja menjadi terapi penghilang stress paling ampuh?

Dalam istilah psikologi, kondisi ini disebut oniomania alias compulsive shopping syndrome, atau bahasa kerennya, retail therapy.

Ungkapan ini muncul karena penelitian membuktikan, wanita yang tengah dilanda stress cenderung berbelanja lebih banyak dari biasanya. Setelah puas shopping, dada terasa plong dan stress pun berkurang.

Daily Mail menyebutkan, sekumpulan peneliti di AS membuat riset mengenai keampuhan retail therapy dengan menggunakan teknik wawancara secara spontan di beberapa pusat perbelanjaan.

Para responden diminta untuk mengisi buku harian mini dan mencantumkan kebiasaan dan pola belanja, mood yang tengah dirasakan, serta adakah penyesalan yang dirasakan setelah membeli suatu barang berdasarkan dorongan emosi.

Hasilnya, para pengunjung yang sedang dalam mood yang kurang baik cenderung berbelanja lebih banyak ketimbang mereka yang datang dalam kondisi ceria.

Sekitar 62% responden mengaku membeli sesuatu untuk menghibur diri sendiri, sedangkan 28% menyatakan tengah berbelanja untuk merayakan keberhasilan yang didapat hari itu.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Psychology and Marketing ini menyimpulkan, retail therapy berguna untuk mendongkrak mood yang sedang menurun.

Para responden pun cenderung tidak merasa menyesal atau bersalah atas kocek yang harus dirogoh demi menghibur diri lewat berbelanja.

Melalui kesimpulan ini, para kreator riset, Selin Atalay dan Margaret Meloy, mendefinisikan retail therapy sebagai cara yang strategis untuk meningkatkan mood dan patut dimanfaatkan oleh para pebisnis.

Namun Anda sebaiknya hati-hati. Tak hanya menguras kantong, retail therapy juga ditetapkan sebagai gangguan kejiwaan di beberapa negara.

The Age melansir, para peneliti di Melbourne University tengah melakukan riset untuk menghilangkan kebiasaan berbelanja di saat bad mood, termasuk melenyapkan anggapan retail therapy sebagai gangguan mental.

Bagaimana dengan Anda, apa yang biasa Anda lakukan saat mood berantakan?

(Hangat-News)


0 komentar:

Posting Komentar