Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Perempuan Tak Lagi Gagap Gadget

Written By admin on Kamis, 26 Mei 2011 | 14.42

Perempuan Tak Lagi Gagap Gadget

Perempuan Tak Lagi Gagap Gadget

Sigi Wimala

Perjumpaan dengannya tidak mencapai tiga puluh menit. Tetapi dari percakapan yang terjadi, dugaan kami terbukti. Perempuan ini memang mengandalkan gadget untuk mendukung profesinya.

Begitulah Sigi Wimala. Seperti banyak perempuan lainnya yang tinggal di kota besar, ia pun sulit untuk menghindar dari gadget. Gadget sudah menjadi sesuatu yang memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan.

“Iya, memang sudah sangat dibutuhkan, malah menjadi sesuatu yang dependable (dapat diandalkan. Red) untuk aktivitas sehari-hari,” kata Sigi, model dan pemeran dalam sejumlah film.

Tidak hanya untuk berkomunikasi, gadget pun kerap membantu Sigi dalam menjalankan profesinya, terutama yang berkaitan dengan dunia film.

“Untuk menulis skenario pendek misalnya, saya menggunakan gadget. Itu sangat membantu. Apalagi untuk ibu rumah tangga seperti saya, apa yang dapat dikerjakan dari rumah, ya kerjakan saja di rumah,” tambahnya.

Ternyata tidak hanya Sigi, suaminya pun memanfaatkan gadget untuk menunjang pekerjaan, terutama dalam berkomunikasi.

Hal itu dilakukan karena berkomunikasi lewat telepon lebih mahal. Sedangkan lewat internet lebih murah. Dengan instant messenger Skype, suaminya dapat berkomunikasi dengan rekan kerjanya di Inggris.

Kedekatan Sigi dengan gadget akhirnya semakin menyurutkan stigma bahwa perempuan cenderung menjauhkan diri dari teknologi ketimbang laki-laki.

“Pendapat itu seperti kurang tepat, apalagi sekarang gadget itu user friendly. Untuk mengoperasikan gadget sangat mudah. Untuk menginstal software, kini siapa pun dapat melakukannya,” katanya.

Lalu apa gadget lain yang tidak pernah berada jauh dari perempuan ini selain perangkat komunikasi? Kamera, baik kamera foto ataupun kamera video. Perangkat-perangkat ini memang tidak pernah jauh darinya.

“Maklumlah ibu, setiap saat ingin mengabadikan si kecil dengan kamera. Apalagi sekarang ini anak saya sedang berada pada masa pertumbuhan, jadi ingin terus mengabadikannya dengan kamera,” tukasnya.

Namun Sigi tidak sekadar pengguna gadget. Ia merasa harus memeliharanya dengan baik. Pasalnya harga gadget tidak murah. “Banyak teman yang menyarankan kamera yang kami miliki untuk disewakan, tetapi saya merasa sayang. Kadang-kadang kalau yang meminjam itu merokok, baunya nempel di kamera, jadi rasanya nggak enak aja,” papar Sigi.

Ya, begitulah Sigi memang begitu berhati-hati dalam menggunakan gadget. Ini tidak ada bedanya dengan ketika ia memilih gadget. Baginya memilih gadget tidak asal baru ataupun asal canggih.

Di tengah kesibukan pekerjaan, Sigi tidak melupakan anaknya maupun urusan rumah, terutama untuk urusan makanan. Untuk soal makanan anak, Sigi selalu memberikan makanan terbaik.

“Kalau menyiapkan makanan saya biasanya sekaligus. Setelah masak, saya membagi-baginya menjadi beberapa porsi dalam wadah Tupperware. Setelah itu saya simpan dalam lemari es,” Sigi menerangkan.

Dengan cara demikian ia tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, namun juga makanan yang disimpan dalam lemari es akan selalu terjaga kebersihannya.

Kebiasaan yang ia pelajari dari orangtuanya ini, terus ia lakukan hingga sekarang. “Untuk anak, pasti saya akan memberikan yang terbaik,” ujar Sigi menutup percakapan kami siang itu.***

0 komentar:

Posting Komentar