hangat-news – Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton bertemu dengan sekutu-sekutunya di Roma, Italia, untuk membahas rencana serangan terbaru NATO terhadap pimpinan Libya, Muammar Khadafi. Clinton menekankan, sekutu akan terus menekan Khadafi dengan meningkatkan intensitas serangan militer.
Khadafi diminta menghentikan serangan maupun ancaman serangan terhadap pihak pemberontak Libya yang melawan kekuasaannya. Sekutu juga menuntut Khadafi untuk menarik semua pasukannya dari kota-kota yang dikuasai pemberontak, memulihkan pelayanan publik di kota-kota itu, dan mengizinkan relawan kemanusiaan memasuki kota-kota tersebut.
Clinton menekankan, serangan militer AS dan NATO akan terus berlanjut, kecuali Khadafi memenuhi semua tuntutan yang diajukan oleh pihak sekutu di atas. “Selama Khadafi terus menyerang warga negaranya sendiri, kami akan terus menyerang tentaranya,” kata Clinton seperti dikutip CNN.
“Tiba waktunya untuk mengakhiri kekerasan di Libya. Ini adalah saat bagi Khadafi untuk mundur. Ini adalah momen bagi dimulainya transisi demokrasi di Libya,” tegas Clinton. Ia menambahkan, pemerintah AS juga sedang mencari cara untuk memberikan bantuan finansial kepada pemberontak Libya, termasuk dengan menyita aset Khadafi guna diberikan kepada para penduduk Libya.
Senada dengan Clinton, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga memerintahkan sekutu untuk mempersiapkan serangan militer yang lebih besar terhadap rezim Khadafi. “Intensitas serangan militer harus ditingkatkan. Saat ini capaian besar telah diraih. Namun kita harus mengintensifkan berbagai serangan itu untuk memperoleh hasil yang memuaskan,” pungkas Hague.
NATO Ultimatum Khadafi
Written By admin on Kamis, 12 Mei 2011 | 13.51
AS bertemu dengan sekutunya untuk membahas rencana serangan terbaru terhadap Khadafi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar