Elly Anita, Pejuang Para TKI
hangat-news, Jakarta: Pengalaman berjuang sendirian menghadapi berbagai siksaan di negeri orang membuat Elly Anita bangkit dan menjadi pembela para pahlawan devisa. Dia menjadi staf advokasi LSM Migrant Care untuk memperjuangkan hak para TKI.Elly Anita menyadari, hingga saat ini masih banyak TKI yang mengalami nasib buruk. Kisah mereka seperti novel yang tak mengenal kata akhir. Ada yang cedera karena dianiaya majikan, tak digaji, diperlakukan kasar, hingga diperkosa. Bahkan tak sedikit yang pulang tanpa nyawa.
Pengalaman bekerja 10 tahun menjadi TKI di lima negara, seperti Hong Kong, Irak, dan Bahrain membuat Elly mengerti hak para TKI. Terlebih selama ini dia merasa perlindungan negara terhadap TKI masih sangat lemah.
Sebenarnya kisah keberanian Elly bukan saja setelah dirinya menjadi aktivis LSM. Jauh sebelum itu, berkat kecerdikan dan keberanian Elly, puluhan TKI bisa diselamatkan. Ini membuat Pemerintah Amerika Serikat menganugerahi Elly sebagai pahlawan antitrafficking.
Elly yang menguasai empat bahasa asing namun tak lulus sekolah dasar pun pernah diundang PBB. Dia berpidato soal nasib pekerja di Markas PBB di Jenewa, Swiss. Tapi penghargaan demi penghargaan bukanlah yang Elly inginkan.
Khotijah adalah sedikit orangtua yang merasakan perjuangan Elly. Ketika putrinya meninggal saat bekerja di Malaysia, dia sempat bingung. Namun berkat pendampingan Elly, pembunuhan putri Khotijah bisa terungkap. Jenazah korban juga bisa dibawa pulang ke Tanah Air.
Di tengah tumor payudara yang diidapnya sejak tiga tahun terakhir, Elly tak menyurutkan tekad. Dia ingin membuktikan komitmennya menjadi pembela para pahlawan devisa. Bersama aktivis Migrant Care, Elly bertekad mendedikasikan diri sepenuhnya untuk memperjuangkan nasib para TKI.(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar