Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?
Iklan
Kunjungi Sponsor Kami
Terimakasih
Semoga Artikel Bisa Bermanfaat
[x]

Christoph Metzelder Menerima Kursi Timnas

Written By admin on Rabu, 27 April 2011 | 10.49

Bek Jerman, Christoph Metzelder saat konferensi pers di Tenero, Swiss, 14 Juni 2008 jelang laga Euro 2008 melawan Austria di Wina, 16 Juni 2008. AFP PHOTO / OLIVER LANG
Christoph Metzelder (© AFP 2008)

hangat-news bukan jaminan bagi seorang pemain untuk mendapatkan tempatnya di tim nasional negaranya. Nasib naas itu menimpa defender asal Jerman, Christoph Metzelder. Sejak partai final Euro 2008, Metzelder tak kunjung dipanggil kembali ke Der Panser.

Karena itulah, seusai kontrak tiga tahunnya di Santiago Bernabeu, markasnya Los Merengues, berakhir pada 30 Juni lalu, Metze, julukannya, memutuskan menerima pinangan Schalke 04 dan kembali bermain di kancah Bundesliga. Sebelumnya, selama tujuh musim, 2000-20007, Metzelder memperkuat Borussia Dortmund.�

Dengan kontrak kerja selama tiga tahun di Veltins-Arena, Gelsenkirchen, Metze yang lahir di Haltern, kota kecil di utara Lembah Ruhr, bertekad membuktikan kapasitasnya sebagai bek jempolan dan merebut kembali satu slot di Tim Panser.�

Kepada FIFA.com, defender berusia 29 tahun yang telah tampil bersama timnas sebanyak 47 kali (caps) sejak 15 Agustus 2001, mengutarakan targetnya bersama Die Knappen, reuninya dengan legenda Madrid, Raul Gonzalez, dan peluangnya kembali bermain bersama timnas.

Apa perbedaan terbesar kehidupan di Madrid dan Gelsenkirchen?
Anda tidak bisa membandingkan Ibu Kota Spanyol dan Gelsenkirchen. Sebab, ritme kehidupan sehari-harinya sangat berbeda, seperti waktu jadwal kick-off. Karena suhu, di Spanyol kami tidak dapat bermain sampai pukul sembilan atau sepuluh malam. Lagipula, Real Madrid tak bisa dibandingkan. Merekalah klub terbesar di dunia.�

Lalu, perbedaan utama sehari-hari di Real dan Schalke?
Latihan di Madrid tidak seintensif dan seantusias di Schalke. Di Real, Anda bisa menemui sejumlah pemain bintang, seperti Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Xabi Alonso. Di Schalke prioritasnya adalah tim. Kami bekerja keras bareng-bareng demi meraih tujuan bersama.

Apa penyebabnya selama memperkuat Real sejak 2007 kesempatan Anda untuk bermain sangat terbatas?�
Di Real Madrid, sangat penting artinya bagi seorang pemain mendapat dukungan 100 persen dari pelatih. Idealnya, didukung presiden dan manajemen pula. Kasus yang terjadi pada saya, terjadi pergantian pelatih ketika saya baru tiba di Bernabeu. Jadi, tidak ada dukungan.

Soal Raul. Apakah Anda turut ambil bagian dalam deal tersebut?
Raul adalah pemain kelas dunia. Ketika masih di Madrid, saya kerap berbicara dengan Raul tentang Bundesliga, dan juga Schalke. Saya pun sempat jadi penerjemahnya. Tapi, sosok terpenting dari rekrutmennya adalah Felix Magath. Ialah yang meyakinkan Raul untuk mau datang ke Schalke. Jadi, kredit poinnya ada pada Felix.

Musim ini Schalke tampil di tiga kompetisi. Target Anda sendiri?
Sangat penting artinya bagi klub untuk kembali bermain di Liga Champions. Soal peluang, itu sangat tergantung dari hasil undian. Dengan dinaungi faktor keberuntungan, saya kira kami bisa melaju.

Berbicara soal timnas. Apa artinya bagi Anda ketika bermain membela negara?
Tampil membela negara merupakan kehormatan tertinggi bagi pemain manapun. Itulah sebabnya saya tidak akan sukarela mengundurkan diri dari kancah internasional. Bermain bersama timnas merupakan pengalaman yang luar biasa.

Usia Anda sekarang telah menginjak 29 tahun. Anda pun dua tahun telah absen dari timnas. Apa yang terjadi?
Jangan lupa jika pelatih memanggil skuad berdasarkan kinerja dan performa seorang pemain. Dari sisi olahraga, saat-saat saya bermain di Madrid jelas bukan hal yang pantas disebut sebagai kesuksesan. Jika Anda tidak mampu tampil baik di klub, jelaslah jika posisi Anda di timnas bakal tergusur.

Sejauh mana Anda kira jika bermain bersama Schalke dan Bundesliga bisa membuka kembali kesempatan bermain bersama timnas?
Salah satu target utama saya adalah kembali bermain bersama Timnas Jerman. Jadi, saya berharap dapat tampil baik dan dipanggil Joachim Loew.

Kalau diminta memilih, mana yang Anda pilih: gelar Liga Champions bersama Schalke atau medali juara Euro 2012 bersama Panser?
Pilihan yang sangat sulit. Kalau bisa saya memilih meraih kedua-duanya. Tapi, melihat klub persaing, mustahil bagi Schalke meraih gelar Liga Champions. Beda halnya dengan timnas. Spanyol memang telah memasang standar tinggi di Afrika Selatan (PD 2010). Tapi, Panser tampil fantastis. Mereka punya peluang di turnamen Piala Eropa dan Piala Dunia.
(hangat-news)

0 komentar:

Posting Komentar