Lampu Hemat Energi
Jakarta - Sebagian besar komponen produk lampu swabalast (lampu hemat energi/LHE) merek lokal merupakan produk yang diimpor. Sekitar 80-90% komponen tersebut merupakan hasil produksi di China.
Demikian disampaikan Ketua Umum Asosiasi Luminer dan Kelistrikan Indonesia (AILKI) Sjahriza Manaf ketika dihubungi detikFinance, Selasa, (21/6/2011).
"Untuk lampu CSL atau lampu swabalast (lampu hemat energi/LHE), 80-90%-nya dibuat di China," ujarnya.
Sjahriza menambahkan, setelah diimpor ke Indonesia, produk-produk tersebut kemudian dirakit di pabrik-pabrik dalam negeri."Jadi kami bingung, saya tidak bisa membedakan mana yang industri mana yang perakitan," tuturnya.
Sjahriza menjelaskan, dalam waktu satu tahun Indonesia bisa mengimpor sekitar 160 juta produk lampu dengan berbagai macam merek. "Kira-kira impornya 160 juta per tahun," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo yang selama ini mengklaim mewakili industri lampu lokal, mengatakan saat ini setidaknya ada 14 merek LHE lokal dengan kapasitas produksi 150 juta per tahun. Pada tahun 2010 lalu dari kebutuhan 200 juta pasang LHE sebanyak 160 juta diimpor.
"Dari data kita yang sudah diverifikasi Sucofindo zamannya Menteri Perindustrian Fahmi Idris pabrik lampu di Indonesia memiliki kandungan lokal 27% sampai 69%. Jadi kalau ada yang bilang 90% masih diimpor biarkan saja. Anggota AILKI itu kan Philips, Osram, GE. Apakah dia produksi di dalam negeri? berarti dia importir," katanya.
(hangat-news)
0 komentar:
Posting Komentar